Senin, 19 Juli 2010

Tragedi agar "agar-agar" kenyal


Berkumpul bersama dua teman yang selalu ada ketika di tempat kerja memang terkadang dapat menyita waktu kita untuk sekedar rehat atau kembali untuk bertemu guling-gulingku yang sudah menunggu dekapan kehangatanku (hangat-hangat tai ayam...hehehe). "Merumpi" atau dalam bahasa lebih sederhana adalah "ngomsek", itu hal yang selalu menggoda bila bertemu dekan rekan-rekan yang seprofesi. Ngobrolin tentang keluarga, pengalaman saat kecil hingga tadi membicarakan mengenai hal-hal mistis yang terjadi, mulai berteu pocong, kuntilanak, sampai yang terbaru bertemu dengan vampir yang ada di film twilight. Mereka gak tau aja kalo jin tomang dari indonesia lebih "cucok" dari vampir-vampir itu (jin tomang lebih Om2 gitu deh...wkwkwkwk). Obrolan itu menjadi panjang sampai satu piring mie goreng plus satu porsi nasi yang dari satu jam sebelumnya sudah pose dengan fotogenic di pangkuanku.(thanks dita sama mita obrolan kecilnya malam ini yang cukup membuat merinding).
Di kamar sendiri, ditemani suara detikan dari jam warna merah hadiah temen pas ulang tahun 18 ku. Mencoba membuka lemari di sudut kamarku, lemari yang aku beli dari gaji pertamaku ternyata menyimpan satu bungkus agar-agar warna coklat. Meskipun sudah terisi,sepertinya janin dalam perutku...(eits..bukan janin yang itu..tp janin2 cacing dalam usus pencernaanku..hehe)minta "jatah" lagi. Agar-agar menjadi pilihan agar perut ini kembali terisi, agar janin-janin cacing bisa mendapatkan nutrisi, agar gula yang tadi siang baru dibeli bisa dimanfaatkan, agar agar-agar yang masih berbentuk bubuk bisa berbentuk agar-agar yag kenyal. Membaca petunjuk yang ada dibelakang bungkus agar-agar agar berhasil membuat agar-agarnya. Menurut cara pengolahan, 1. tuangkan sebungkus agar-agar. Kalo yang baca orang awam, pasti bingung mau dituangkan kemana ya?...hmm..tanpa pikir panjang langsung dituangkan kedalam panci imut ku. 2. Panaskan 900 cc air, hmm...susah dong pake takar2an...secara aku bukan emak-emak yang lengkap alat-alat memasaknya. Dengan ilmu kira-kira tingkat tinggi memasukkan air setengah panci imut dan memanaskan diatas kompor yang imut juga. 3. Aduk rata. Sempat bingung, mau mengaduknya dengan menggunakan apa, karena tidak dijelaskan mengaduknya pake apa. Teringat pernah mendapat souvenir pernikahan berupa "eros" atau "entong", aduk...aduk.....
4. Tambahkan 120 g gula sesuai selera. Hmm..nie pake gula apa ya??, gula pasir?, gula merah?, gula batu?, atau mungkin gula darah?,hehehe. Buka lemari lagi ternyata ada gula pasir. 5. Tuang ke dalam loyang dan biarkan dingin. Menjadi anak kos, pasti gak mungkin banget punya loyang..jangankan loyang, sendok aja nggak lengkap satu lusin...hhehehe. Pakke tempat seadanya, karena agar-agar bentuknya masih cair. Sesuai dengan sifat benda cair, pasti akan menempati ruang. Kemudian biarkan dingin. Hmmm..padahal sesuatu yang dibiarkan pada suhu yang dingin nantinya akan membeku. Padahal, aku ingin agar "agar-agar" ku kenyal. hmmmm......(21.00 19-07-10)